I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu perusahaan atau organisasi ingin meraih
suatu keadaan dimana akan mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dan menjaga
kelangsungan hidup perusahaaan atau organisasi agar selalu dikenal oleh
masyarakat. Keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi
tersebut didapatkan dari hasil kerja yang dilakukan selama kegiatan perusahaan
tersebut berlangsung.
Penarikan adalah hal yang lebih kompleks
dari apa yang dipikirkan oleh seorang manajer atau usaha untuk mencari dan
mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam
suatu perusahaan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan penempatan iklan atau
memanggil agen pekerjaan, tetapi upaya penarikan harus sesuai dengan rencana
strategis perusahaan. Kegiatan kerja tersebut pasti akan dilakukan oleh
tenaga-tenaga SDM yang memang terlatih dibidangnya. Maka dari itu perusahaan
harus benar-benar memikirkan dengan serius untuk hal penarikan SDM, karena
apabila ada kesalahan dalam penarikan akan susah untuk menggantikannya.
Penarikan tenaga kerja adalah penarikan sumber daya manusia dalam arti mencari
atau melakukan penarikan tenaga kerja yang berkualitas. Penarikan dibutuhkan
untuk mencapai tujuan, yang dimana di dalam penarikan tenaga kerja terdapat
berbagai macam alternatif yang digunakan untuk menentukan masa depan perusahaan
atau organisasi tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari penarikan, apa saja tujuan dan kendala-kendala dalam penarikan
sumber daya manusia ?
2.
Bagaimana
proses penarikan sumber daya manusia ?
3.
Darimana
sumber-sumber Sumber Daya Manusia ?
4.
Apa saja
saluran atau metode penarikan sumber daya manusia ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
dari penarikan, tujuan dan kendala-kendala
dalam penarikan sumber daya manusia
2.
Mengetahui proses penarikan
3.
Mengetahui sumber-sumber
Sumber Daya Manusia
4.
Mengetahui
saluran/metode penarikan Sumber Daya Manusia
II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penarikan, Tujuan, dan Kendala-kendala dalam Penarikan Sumber Daya Manusia
Penarikan (recruitment) adalah
proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan
berakir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka diserahkan. Definisi rekrutmen
menurut Siagian (2009) adalah Proses mencari, menemukan, dan menarik pelamar
untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Hasibuan (2007),
Penarikan adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau
melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa penarikan / rekrutmen
tenaga kerja merupakan proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang berkualitas
untuk jabatan atau pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau
perusahaan. Penarikan (recruitment) merupakan langkah pertama
dalam rangka menerima seseorang dalam suatu lembaga atau organisasi. Aktivitas penarikan dimulai pada saat calon mulai
dicari, dan berakhir pada saat lamaran mereka diserahkan.
Kegiatan penarikan dilakukan dengan
memperhatikan aspek legalitas yang berlaku dalam rangka memperoleh sejumlah
tenaga yang diperlukan. Adapun tujuan
aktivitas dari penarikan sumber daya manusia terdiri dari :
1.
Memikat pelamar yang
melamar kesempatan kerja
Aktivitas ini memikat pelamar yang melamar kesempatan kerja. Ukuran dan
karakteristik kelompok pelamar membatasi sampai dimana aktivitas penyusunan
pegawai berikutnya mencapai tujuan.
2.
Mempengaruhi pelamar
menerima tawaran pekerjaan yang mereka terima
Aktivitas penarikan dapat mempengaruhi apakah pelamar menerima tawaran
pekerjaan yang mereka terima.
3.
Sebagai sarana
pertukaran informasi.
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu
organisasi melakukan penarikan sumber daya manusia yaitu :
1.
Berdirinya organisasi
baru
2.
Adanya perluasan
kegiatan organisasi
3.
Terciptanya pekerjaan
dan kegiatan-kegiatan baru
4.
Adanya pekerja yang
pindah keorganisasi lain
5.
Adanya pekerja yang
berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan
punitive
6.
Adanya pekerja yang
berhenti karena memasuki usia pension
7.
Adanya pekerja
yang meninggal dunia
Agar kegiatan produktivitas disuatu
organisasi tidak mengalami gangguan yang diakibatkan oleh berbagai
factor, seperti yang disebutkan diatas maka organisasi tersebut dengan cara
melakukan penarikan pegawai tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
Kendala-kendala
penarikan Sumber Daya Manusia terdiri dari :
1. Kebijakan-kebijakan organisasional
a. Kebijakkan promosi,
untuk memberikan kesempatan pertama kepada karyawan sekarang untuk mengisi
lowongan, sehingga dapat meningkatkan moral dan partisipasi karyawan serta
membantu kegiatan pemeliharaan karyawan.
b. Kebijakan kompensasi,
besarnya kompensasi yang ditawarkan akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk
menjadi pelamar serius.
c. Kebijakan status
karyawan, status karyawan honorer, musiman atau part-time dapat menyebabkan
perusahaan menolak karyawan qualified yang menginginkan status kerja full
time.
d. Kebijakan penerima
tenaga lokal, prioritas penarikan biasanya dimaksudkan untuk lebih terlibat
dalam masyarakat dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan masyarakat
disekitar perusahaan.
2. Rencana SDM
Rencana SDM merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam proses penarikan dengan merinci persediaan keterampilan,
rencana latihan dan pengembangan, promosi dan menguraikan mana pekerjaan yang
akan diisi oleh internal perusahaan dan mana yang akan diisi melalui penarikan.
3. Kondisi pasar tenaga kerja
Merupakan suatu wilayah geografis dimana
kekuatan-kekuatan supply yaitu orang yang menjalin kerja berinteraksi dengan
kekuatan-kekuatan permintaan yaitu perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja
dan demikian akan menentukan harga tenaga kerja. Bila supply dalam wilayah
geografis tertentu terbatas, penarikan harus dilakukan ke daerah lain maka
biayanya harus lebih mahal dan sebaliknya jika supply karyawan yang kualify
relatif tinggi dalam pasar lokal maka harga tenaga kerja akan cendrung menjadi
rendah.
4. Lingkungan eksternal
Kondisi di luar perusahaan sangat mempengaruhi
misalnya perubahan pasar tenaga kerja, tingkat penganguran, pertumbuhan
ekonomi, hukum perburuhan, pengadaan tenaga kerja tertentu. Walaupun sudah dipertimbangkan
sebelumnya lingkungan ekonomi dapat berubah secara cepat sesudah rencana
disetujui.
5. Persyaratan jabatan
Setiap jabatan adalah salah satu kendala
penarikan, misalnya untuk menarik tenaga kerja terampil tentu lebih sulit
daripada tenaga kerja tidak teranpil. Untuk itu departeman personalia perlu
mempelajari permintaan jabatan dari informasi analisa jabatan dan komentar para
manager.
Pengetahuan-pengetahuan akan persyaratan jabatan memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik dalam program dengan batasan-batasan yang ada.
Pengetahuan-pengetahuan akan persyaratan jabatan memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik dalam program dengan batasan-batasan yang ada.
6. Kebiasaan-kebiasaan pelaksanaan penarikan
Keberhasilan penarikan dimasa lalu akan membentuk
kebiasaan-kebiasaan itu. Memang tahap ini dapat menghilangkan
keputusan-keputusan yang memakan waktu, tetapi juga dapat meneruskan
ksealahan-kesalahan selama ini dan memudahkan alternatif yang lebih efektif.
Dengan demikian para pelaksana penarikan memerlukan umpan balik, baik positif
maupun negatif agar mereka tidak hanya mengantunggkan kepada
kebiasaan-kebiasaan yang sudah terbentuk.
B.
Proses Penarikan dan
Sumber-sumber Sumber Daya Manusia
Aktivitas penarikan tidak akan terjadi
sampai seseorang dalam organisasi telah memutuskan karyawan seperti apa yang
dibutuhkan dan beberapa banyak jumlahnya. Proses penarikan terdiri dari:
1. Pembuatan rencana untuk merekrut
2. Penyusunan strategi unyuk merekrut
3. Mencari pelamar kerja
4. Menyisihkan pelamar yang tidak cocok
5. Mempertahankan kumpulan pelamar
Melalui perencanaan
sumber daya manusia dapat diketahui kesenjangan antara kebutuhan atau
permintaan karyawan dengan ketersediaan karyawan baik dari segi jumlah maupun
mutu atau kualifikasi. Jika diketahui bahwa karyawan yang tersedia lebih kecil,
maka yang dibutuhkan adalah rekrutmen. Sebelum memutuskan untuk melakukan
rekrutmen, organisasi perlu mempertimbangkan sejumlah alternatif. Beberapa
alternatif terhadap penarikan misalnya :
- Lembur
Merupakan metode yang paling lazim digunakan untuk menghadapi fluktuasi
dalam volume kerja adalah melalui penggunaan waktu lembur. Waktu lembur mungkin
dapat membantu karyawan maupun perusahaan. Perusahaan mungkin beruntung dengan
mengurangi penarikan, seleksi, dan biaya pelatihan. Karyawan mungkin
diuntungkan dari tingkat gaji yang lebih tinggi.
- Kontrak
Pendekataan ini memiliki daya tarik tersendiri pada saat orang yang
dikontrakan sungguh-sungguh memiliki keahlian yang tinggi dalam menghasilkan
produk atau jasa tertentu.
- Karyawan Temporer
Perusahaan penyedia tenaga kerja temporer membantu perusahaan dengan
menangani kelebihan atau beban kerja khusus (special workloads). Mereka menugaskan karyawan mereka sendiri untuk
pelanggan mereka dan memenuhi semua kewajiban-kewajiban yang normalnya
dihubungkan dengan suatu perusahaan.
- Leasing Karyawan
Alternatif terhadap penarikan yang semakin berkembang adalah leasing karyawan.
Menggunakan pendekatan ini, suatu perusahaan secara formal memberhentikan
beberapa atau sebagian besar karyawan. Suatu perusahaan leasing kemudian
mengangkat mereka biasanya pada gaji yang sama dan me-leasing mereka
kembali ke perusahaan sebelumnya yang sekarang menjadi klien perusahaan leasing tersebut.
C.
Sumber-sumber Penarikan
Sumber Daya Manusia
Bila suatu organisasi atau perusahaan
akhirnya memutuskan untuk melakukan rekrutmen, tersedia dua pilihan sumber penarikan
atau rekrutmen. Masing-masing sumber ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Terdapat
dua sumber utama penarikan yang dapat digunakan yaitu sumber internal dan
eksternal. Sumber internal berkenaan dengan karyawan yang ada saat ini di dalam
organisasi, sedangkan sumber eksternal adalah individu yang saat ini tidak
dikaryakan oleh organisasi. Perusahaan dapat memperoleh orang yang direkrut
dari kedua sumber ini.
1.
Sumber dari Dalam
Perusahaan
Taatkala terdapat kekosongan jabatan,
tempat pertama yang harus dilirik oleh organisasi untuk penggantian adalah di
dalam dirinya sendiri. Melalui kebijakan penarikan internal, karyawan dari
dalam perusahaan diberikan kesempatan pertama untuk mengisi jabatan yang
lowong. Upaya penarikan pegawai
dapat dilakukan melalui proses memutasikan pegawai berdasarkan hasil evaluasi
terhadap penilaian prestasi kerja dan kondite pegawai yang ada di perusahaan.
Ada tiga bentuk mutasi pegawai, yaitu:
a. Promosi jabatan, yaitu pemindahan pegawai dari satu jabatan ke tingkat
jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya.
b. Transfer atau rotasi pekerjaan adalah pemindahan bidang pekerjaan pegawai
kepada bidang pekerjaan lainnya tanpa mengubah tingkat jabatannya.
c. Demosi jabatan adalah penurunan jabatan pegawai dari satu jabatan ke
tingkat jabatan yang lebih rendah atas dasar kondite dan prestasi kerjanya atau
akibat terjadinya penyederhanaan struktur organisasi.
Adapun kelebihan dan
kelemahan dalam kebijakan penarikan sumber daya manusia dari dalam Perusahan,
yaitu :
a.
Kelebihan kebijakan penarikan dari dalam perusahaan :
1)
Sebagian besar orang
umumnya mengharapkan adanya peningkatan gaji dan status dalam karier mereka.
2)
Manajemen perusahaan
dapat secara lebih akurat menilai keahlian, pengetahuan, dan karakteristik dari
karyawan.
3)
Problem penarikan dan
seleksi dapat disederhanakan, karena yang direkrut dari luar hanyalah
pekerjaan-pekerjaan entry.
4)
Individu yang ditarik
dari dalam tentunya telah lebih mengenal perusahaan dan orang-orangnya.
b.
Kelemahan kebijakan penarikan dari dalam perusahaan:
1)
Menimbulkan pertikaian.
2)
Tidak ada organisasi
yang suatu saat tidak akan memanfaatkan injeksi.
3)
Perubahan teknologi yang
sedemikian cepat menyebabkan organisasi yang tidak berkembang.
2. Sumber dari Luar Perusahaan
Sumber penarikan eksternal meliputi
individu yang saat ini tidak menjadi anggota organisasi. Keuntungan terbesar
penarikan dari sumber eksternal adalah bahwa jumlah pelamar yang lebih besar
dapat direkrut. Hal ini tentunya mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih besar
dan lebih qualified dibandingkan yang normalnya dapat direkrut secara internal.
a. Iklan Media Massa
Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan media massa sebagai sumber penawaran formasi kerja kepada
masyarakat luas. Dengan menggunakan media massa tersebut dimungkinkan banyak
lamaran kerja yang masuk ke perusahaan. Dengan demikan, memungkinkan perusahaan
dapat menyeleksi calon pegawai yang betul-betul memenuhi persyaratan
kualifikasi sesuai yang dibutuhkan untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan.
b. Lembaga Pendidikan
Perusahaan dapat memanfaatkan lembaga
pendidikan sebagai sumber penarikan pegawai. Dengan melalui lembaga pendidikan,
perusahaan dapat memanfaatkan referensi atau rekomendasi dari pemimpin lemabaga
pendidikan mengenai calon yang memenuhi kualifikasi yang tepat untuk mengisi
formasi yang ada di perusahaan. Calon pegawai yang mendapat rekomendasi dari
lembaga pendidikan pada umumnya merupakan calon pegawai yang mempunyai prestasi
akademik yang tinggi dan mempunyai kepribadian yang dinilai baik selama mereka
menempuh pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.
c. Depnaker
Perusahaan dapat memanfaatkan calon
pegawai yang mendapat rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja. Dalam hal ini
merupakan kewajiban perusahaan dalam rangka membantu program pemerintah dalam
menyalurkan penduduk pencari kerja dan pengurangan pengangguran.
d. Lamaran Kerja yang sudah masuk di Perusahaan
Lamaran kerja yang sudah masuk di
perusahaan perlu dipertimbangkan sebagai sumber penarikan pegawai. Melalui
lamaran kerja yang sudah masuk, perusahaan dapat langsung menyeleksi lamaran
yang memenuhi kebutuhan untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan.
Adapun kelebihan dan
kelemahan dalam kebijakan penarikan sumber daya manusia dari luar Perusahan,
yaitu :
a. Kelebihan kebijakan penarikan dari luar
perusahaan
1)
Orang-orang yang
direkrut dari luar membawa ide-ide dan wawasan baru ke dalam perusahaan.
2)
Penarikan pelamar dari
luar untuk level menengah dan lebih tinggi akan mrngurangi pertikaian di antara
karyawan karena perebutan promosi.
b. Kebijakan Penarikan Eksternal Juga Mempunyai
Kelemahan:
1)
Perusahaan menanggung
resiko dalam mengangkat seseorang dari luar organisasi.
2)
Perusahaan menanggung
biaya kesempatan.
3)
Jika pengangkatan dari
luar sering terjadi, karyawan yang ada sekarang mungkin menjadi tidak puas.
D.
Saluran-saluran atau
Metode Penarikan Sumber Daya Manusia
Ada perusahaan
menunggu secara pasif para pelamar dan sebaliknya ada yang menggunakan
pendekatan lebih agresif dalam penarikan. Berbagai sumber atau saluran yang
dapat digunakan untuk penarikan karyawan adalah :
1.
Walk-ins
Pelamar datang sendiri keperusahaan dan
kemudian mengisi blangko lamaran yang telah disediakan
2.
Rekomendasi dari karyawan (Employee
Referrals)
Para karyawan bisa merekomendasikan
pencari pekerja kepada departemen personalia. Kebaikan metode ini :
a.
Karyawan yang memberikan
rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahuluan
b.
Perusahaan memperoleh
informasi lengkap dari pemberi rekomendasi tentang pelamar
c.
Karyawan akan cenderung
merekomendasikan temannya yang mempunyai kebiasaan dan sikap yang hamper sama
d.
Pelamar telah mengetahui
karateristik organisasi dari karyawan pemberi rekomendasi.
Masalah
utama metode ini adalah kecenderungan “Diskriminasasi”
3.
Pengiklanan
Metode ini sangat efektif untuk penarikan
dan cukup selektif ada dua cara yaitu :
a.
Pengiklanan pada media
masa (majalah,computer dll)
b.
Informasi lebih banyak
tentang perusahaan
Ada dua jenis iklan penarikan :
a.
Want ad yaitu
Menguraikan pekerjaan dan manfaat,
mengidentifikasikan perusahaan bagaimana cara melamar. Metode ini bisa
kebanjiran pelamar atau sebaliknya.
b.
Blind
ad yaitu :
Para pelamar yang berminat diminta
untuk mengirimkan lamaran mereka kekotak pos ( P.O Box). Dengan cara ini
memungkinkan lamaran tetap rahasia,mencegah telefon masuk yang berlebihan dan mencegah
hubungan yang tidak enak dengan pelamar yang ditolak ataupun kecewa
dan dapat melalui papan pengumuman,TV dan radio
4.
Agen-agen Penempatan Tenaga Kerja
Setiap pemerintah biasanya mempunyai
kantor penempatan tenaga kerja, kantor ini berfungsi sebagai penyalur kebutuhan
lowongan pekerjaan dan pencari kerja dan penyedia pelayanan informasi pekerjaan
melalui papan pengumuman
5.
Lembaga-lembaga Pendidikan
Banyak perusahaan melakukan usaha khusus
yuntuk membina dan memelihara hubungan kondusif dengan lembaga-lembaga
pendidikan.
6.
Organisasi-organisasi Karyawan
Perusahaan dapat menarik karyawan dengan keterampilan-keterampilan
tertentu melalui organisasi karyawan (belum banyak dilakukan).
7.
Leasing
Perusahaan bisa menarik karyawan honorer
yang dibayar secara harian atau perjam, dengan metode ini mendapat karyawan
yang terlatih baik dan terpilih juga menghindari kewajiban-kewajiban dalam
pensiun,asuransi dan konpensasi tambahan lainnya.
8.
Nepotisme
Penarikan ini sering terjadi dan tidak
berkaitan dengan penarikan atas dasar kecakapan tetapi kepentingan dan
kesetiaan kepada perusahaan.
9.
Asosiasi-asosiasi
Seperti : KADIN, IWAPI, HIPMI, IAI
dsbnya dapat berfungsi sebagai sumber penarikan dan membantu para
professional mendapat pekerjaan.
10.
Operasi-operasi Militer
Veteran banyak yang terampil dan dapat diandalkan
11.
Open House
Diundang langsung untuk melihat perusahaan melalui film untuk dikenal.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penarikan tenaga kerja merupakan proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang berkualitas untuk jabatan atau
pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan. Penarikan (recruitment)
merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seseorang dalam suatu lembaga
atau organisasi. Tujuan aktivitas dari
penarikan sumber daya manusia adalah untuk Memikat pelamar yang
melamar kesempatan kerja, Mempengaruhi pelamar menerima tawaran pekerjaan yang
mereka terima dan Sebagai sarana pertukaran informasi. Sedangkan
kendala-kendala dalam penarikan sumber daya manusia antara lain adalah Kebijakan-kebijakan organisasional, Rencana SDM, Kondisi pasar tenaga kerja, Lingkungan eksternal, Persyaratan jabatan, Kebiasaan-kebiasaan
pelaksanaan penarikan.
Aktivitas penarikan tidak akan terjadi
sampai seseorang dalam organisasi telah memutuskan karyawan seperti apa yang
dibutuhkan dan beberapa banyak jumlahnya. Proses penarikan terdiri dari
Pembuatan rencana untuk merekrut, Penyusunan strategi unyuk merekrut, Mencari
pelamar kerja, Menyisihkan pelamar yang tidak cocok, dan Mempertahankan
kumpulan pelamar. Bila suatu organisasi atau perusahaan akhirnya memutuskan
untuk melakukan rekrutmen, tersedia dua pilihan sumber penarikan atau rekrutmen
yaitu sumber internal dan eksternal. Sumber internal berkenaan dengan karyawan
yang ada saat ini di dalam organisasi, sedangkan sumber eksternal adalah
individu yang saat ini tidak dikaryakan oleh organisasi. Berbagai sumber atau
saluran yang dapat digunakan untuk penarikan karyawan antara lain walk in,
iklan, leasing, nepotisme, dan lain-lain.
B.
Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar penarikan sumber daya
manusia hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya
peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang
ditetapkan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan,
Malayu S P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian,
Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-1. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Komentar
Posting Komentar