KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai “Pembangunan
Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar di Teluk Biru Banyuwangi ”.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah kedepannya.
Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat memberikan pengetahuan
tentang Sustainable Tourism.
Makassar,
25 Oktober 2016
Penulis
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.
Latar Belakang............................................................................................................ 1
2.
RumusanMasalah........................................................................................................ 2
3.
Batasan Masalah.......................................................................................................... 2
4.
Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB
II KAJIAN TEORI....................................................................................................... 4
1.
Pengertian UU NO.10 Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan..................................... 4
2.
Pengertian Destinasi
Pariwista.................................................................................... 4
3.
Pengertian Pariwisata Berkelanjutan........................................................................... 4
4.
Pengertian Sumber Daya
Alam menurut Beberapa Pendapat Para Ahli..................... 4
BAB
III PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
1.
Gambaran Umum tentang
Banyuwangi...................................................................... 6
2.
Gambaran Umum
tentang Teluk Biru......................................................................... 7
3.
Sumber Daya Alam..................................................................................................... 8
4.
Kualitas Hidup............................................................................................................ 9
BAB
IV PENUTUP............................................................................................................... 11
1.
Kesimpulan.................................................................................................................. 11
2.
Saran………………………………………………………………………………...13
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pariwisata
adalah suatu kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan sehari-hari dengan tujuan
untuk bersenang-senang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
kekayaan dan keindahan alam. Kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
sumber pendapatan negara, salah satunya melalui sektor pariwisata. Indonesia
mempunyai lebih dari 17.508 pulau dan setiap pulau memiliki potensi seperti
kekayaan alam, budaya dan buatan manusia yang unik dan khas. Dengan kekayaan
tersebut, menjadikan negara ini berbeda dengan yang lain dan membuatnya banyak
diminati oleh wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Pariwisata
telah diakui oleh berbagai negara sebagai sektor yang menjanjikan selain
menambah devisa negara pariwisata juga mempengaruhi beberapa aspek diantaranya
pendidikan, teknologi, sosial dan budaya selain itu pariwisata juga berperan
dalam ruang lingkup pengembangan suatu destinasi wisata dan ikut memberi
kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di lingkungan destinasi atau atraksi
wisata. Dengan besarnya dampak dari kegiatan pariwisata maka setiap pihak harus
terlibat dalam pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata yang ideal
harusnya mengikuti pendekatan yang cocok dikarenakan pariwisata terbagi lagi
menjadi beberapa bagian yaitu alam, budaya dan
minat khusus.
Perbincangan tentang “Pembangunan Berkelanjutan” atau “suistainable
development” sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru baik lihat secara global
maupun nasional. pembangunan
berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat
dari sumber daya alam sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam
dengan manusia dalam pembangunan. Namun dalam pelaksanaannya masih belum
dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada
tingkat kebijakan dan pengaturan dan mempunyai banyak gejala pada tatanan
implementasi atau pelaksanaanya. Sebagai sebuah konsep, pembangunan yang
berkelanjutan mengandung pengertian sebagai pembangunan yang “memperhatikan”
dan “mempertimbangkan” dimensi lingkungan, dalam pelaksanaannya sudah menjadi
topik pembicaraan dalam konferensi Stockholm (UN Conference on the Human
Environment) tahun 1972 yang menganjurkan agar pembangunan dilaksanakan dengan
memperhatikan faktor lingkungan (Soerjani, 1977: 66), menurut Sundari Rangkuti
Konferensi Stocholm membahas masalah lingkungan serta jalan keluarnya, agar
pembangunan dapat terlaksana dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan
(eco-development) (Rangkuti,2000:27) Dilaksanakannya konferensi tersebut adalah
sejalan dengan keinginan dari PBB untuk menanggulangi dan memperbaiki kerusakan
lingkungan yang terjadi.
Bagi Indonesia konsep ini sebenarnya merupakan suatu konsep yang relatif
baru. Seminar Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional (1972) dengan tema yang
sangat menarik “hanya dalam lingkungan hidup yang optimal, manusia dapat
berkembang dengan baik, dan hanya dengan lingkungan akan berkembang ke arah
yang optimal” (Soemarwoto, 1983:xi) oleh Otto S. Dinilai sebagai suatu tonggak
sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. (Soemarwoto,
1983:1). Karena itu perbincangan tentang Pembangunan Berkelanjutan sudah
dibahas di Indonesia selama lebih dari tiga dasawarsa, namun hingga sekarang masih menjadi masalah yang belum dapat
diwujudkan secara baik. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
membahas sebuah makalah yg berjudul “ PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BERKELANJUTAN
BERBASIS PADA MODAL DASAR DI TELUK BIRU BANYUWANGI .
2.
Batasan Masalah
2.1
Pembangunan Kepariwisataan
Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar dilihat
dari Sumber Daya Alam di Teluk Biru Banyuwangi.
2.2
Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan
Berbasis Pada Modal Dasar dilihat dari
Kualitas Hidup di Teluk Biru Banyuwangi.
3.
Rumusan Masalah
3.1 Bagimana Pembangunan
Kepariwisataan Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar dilihat dari Sumber Daya Alam di Teluk Biru
Banyuwangi ?
3.2 Bagimana Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar
dilihat dari Kualitas Hidup di Teluk
Biru Banyuwangi ?
4.
Tujuan Penulisan
4.1 Untuk Mengetahui Bagimana Pembangunan
Kepariwisataan Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar dilihat dari Sumber Daya Alam di Teluk Biru
Banyuwangi.
4.2 Untuk Mengetahui Bagimana Pembangunan
Kepariwisataan Berkelanjutan Berbasis Pada Modal Dasar dilihat dari Kualitas Hidup di Teluk Biru Banyuwangi.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian
Pariwisata
Menurut UU
No 10. Tahun 2009 Tentang Kepariwsataan.
Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
2. Pengertian Daya Tarik Wisata Menurut
UU RI No.10 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang
Kepariwisataan
Daya Tarik
Wisata adalah segala sesuatu yang memliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman, kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
3. Pengertian Pariwisata
Berkelanjutan
Pembangunan
pariwisata harus didasarkan pada kriteria keberlanjutan yang artinya bahwa
pembangunan dapat didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak
secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat”(Piagam
Pariwisata Berkelanjutan, 1995)
4. Pengertian Sumber Daya Alam
menurut Beberapa Pendapat Para Ahli
4.1 Menurut Suryanegara
(1977)
Sumber daya alam
adalah unsur - unsur lingkungan alam, baik kebutuhan fisik dan biologis manusia
untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
4.2 Menurut Katili (1983)
Sumber daya alam
adalah semua unsur potensi perencanaan aktual atau lingkungan biofisik untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
4.3
Menurut Isard (1972 dalam Soerianegara, 1977)
Sumber daya alam sebagai keadaan
lingkungan dan bahan baku yang digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum tentang Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan
Tapal Kuda, dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di
timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso
di barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur
sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang
mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2). Di
pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan
perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali (Pelabuhan Gilimanuk).
Kabupaten Banyuwangi
yang secara geografis terletak pada koordinat 7º 45’ 15” – 80 43’ 2” lintang
selatan dan 113º 38’ 10” Bujur Timur. Wilayah kabupaten Banyuwangi cukup
beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan
Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya
Gunung Raung (3.344 m) dan Gunung Merapi (2.799 m). Di balik Gunung Merapi
terdapat Gunung Ijen yang terkenal dengan kawahnya. Gunung Raung dan Gunung
Ijen adalah gunung api aktif.
Bagian selatan terdapat
perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan
Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini
dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai
Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di Semenanjung Blambangan juga
terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas Purwo.Pantai timur Banyuwangi
(Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di
Muncar terdapat pelabuhan perikanan.
Kabupaten Banyuwangi
mempunyai bermacam-macam Daya Tarik Wisata di Banyuwangi,salah satunya yaitu Teluk Biru.
2. Gambaran Umum Tentang Teluk Biru
Teluk Biru merupakan sebuah taman wisata
laut yang memiliki keindahan air dan panorama dasar laut yang memukau. Suasana
di teluk ini masih sangat alami, baik air laut maupun lokasi nya. Tak heran
jika warna air laut nya sangat jernih, dan nama Teluk Biru sendiri
dilatar-belakangi oleh kejernihan airnya yang nampak kebiru biruan. Teluk Biru
Banyuwangi masih dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, terletak di balik
semenanjung Sembulungan, tepatnya berada di Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, Jawa
Timur.
Saat ini belum terdapat transportasi umum
yang beroperasi ke lokasi wisata. Satu satunya alternatif yang bisa dilakukan
yaitu membawa kendaraan pribadi atau menggunakan Jasa Travel, dengan rute
sebagai berikut:
Kab. Banyuwangi =>
Kec. Muncar => Teluk Biru
Selain itu, setiap
wisatawan yang berkunjung ke pantai ini harus menyewa sebuah perahu, mengingat
belum adanya transportasi darat menuju Teluk Biru.Biaya sewa perahu : Rp.
300.000 s/d Rp. 500.000.
Aktivitas yang dapat dilakukan ketika berkunjung ke Teluk Biru antara
lain;
2.1 Snorkeling
2.2. Diving
2.3 Berenang
2.4 Berlayar menggunakan perahu Kano (Berkano)
2.5 Ski Air
Wisatawan juga dapat
berburu ikan di lokasi Teluk Biru, anda dapat membawa perlengkapan pancing
maupun jaring dari rumah. Karena selain sebagai tempat wisata, Teluk Biru juga
tempat berkumpulnya ikan ikan. Tidak sedikit para Nelayan yang berhasil membawa
pulang banyak ikan dari Laut ini setiap harinya. Selain menikmati panorama di
sekeliling teluk, setiap wisatawan yang berkunjung juga berkesempatan melihat
indahnya Sunrise di kala fajar menjelang. Mengingat lokasi Teluk Biru yang
sedikit jauh dan waktu tempuh yang cukup lama, wisatawan harus berangkat pukul
02.00 pagi agar bisa melihat sunrise ini. Jika berangkat siang hari, maka
sesampainya di lokasi sudah tidak bisa melihat sunrise lagi karena matahari
sudah beranjak ke atas.
3. Sumber Daya Alam
Teluk Biru Banyuwangi memiliki Sumber daya
Alam seperti keindahan terumbu karang yang beragam. Diantaranya memiliki 12
spot snorkeling yang bagus untuk
diselami, tetapi, dalam satu kali kunjungan, hanya 3 spot yang dibuka bergantian. Ini dilakukan dengan
tujuan memberi kesempatan bagi satu spot
terumbu karang untuk memulihkan diri.
Pentingnya
perlindungan,penjagaan,pengawasan dan pelestarian sumber daya alam yang
merupakan tanggung jawab kita semua sebagai generasi muda Indonesia. mengingat
Sumber daya alam (SDA) memiliki peran dan fungsi penting secara ekologis dan
ekonomi bagi kehidupan masyarakat.apalagi, Teluk Banyu biru yg di yakini
menjadi tempat yg sangat penting atas keberlangsungan ekosistem laut di selat
Bali sebagai penupang hidup masyarakat pesisir, bagi pecinta alam Teluk Banyu
Biru merupakan Destinasi Wisata Bahari, keindahan bawah lautnya sangat
menakjubkan.diharapkan peran serta masyarakat sekitar dan pecinta alam sangat
di butuhkan untuk kelestarian SDKP di Teluk Banyu Biru.
4. Kualitas Hidup
4.1 Keterpaduan
dalam Komunitas
Kawasan teluk banyu
biru merupakan kawasan konservasi berbasis komunitas, komunitas tersebut adalah
Pokmaswas gemuruh yang merupakan lembaga masyarakat, gabungan dari 6 kelompok
Nelayan dan Pemuda Muncar Banyuwangi, selama ini berperan dalam pelestarian
Sumber daya alam (SDA) khususnya sektor Kelautan dan Perikanan diantaranya
pelestarian Terumbu karang di Teluk Banyu biru, pelestarian Mangrove di Teluk Pang-Pang.
Sejak tahun 2012 kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas Gemuruh) sangat
konsisten dalam penjagaan,pengawasan dan pelestariannya.
Wilayah Banyuwangi
selatan kerap kali terjadi pengrusakan ekosistem laut, yaitu aktivitas para
pencari ikan dengan menggunakan bom buatan. Hal ini sangat disayangkan oleh
masyarakat Banyuwangi. Kabar baiknya, kini telah dibentuk sebuah komunitas
bernama Gemuruh. Gemuruh singkatan dari “Gerakan Muncar Rumahku”, dimana
anggota dari komunitas ini adalah pemuda pemudi yang sadar akan kelestarian
alam.
Komunitas Gemuruh
memiliki berbagai aktivitas yang patut untuk di apresiasi. Aktivitas yang
umumnya dilakukan oleh komunitas ini antara lain;
1.
Transplatasi Terumbu Karang
2.
Penanaman Pohon Mangrove
3.
Penambahan “Fish Apartment”
4.
dan aktivitas sosial lainnya.
4.2 Dampak Sosial Negatif
Destinasi Wisata bahari
Teluk banyu biru atau Petualangan sambil pelestarian di teluk biru, Pokmaswas
gemuruh menerapkan sistem Buka Tutup untuk umum, pada bulan Mei s/d Agustus
memasuki kondisi musim angin timur dengan ketinggian gelombang bisa mencapai 3,6
meter. Dengan adanya buka tutup untuk umum keselamatan bersama menjadi
pertimbangan utama, selain menjaga keselamatan, juga kejernihan perairan di
Teluk Banyu Biru sangat keruh dengan jarak pandang max.1 meter.
Teluk banyu biru di
Buka pada Bulan September s/d April dan di Tutup bulan Mei s/d Agustus setiap
tahun. Petualangan sambil pelestarian di teluk biru merupakan kegiatan rutin
Pokmaswas - Gemuruh yang melibatkan para Petualang pecinta alam.Peran
Pokmaswas-Gemuruh dan petualang pecinta alam di Kawasan Konservasi Perairan
(KKP) Teluk Banyu Biru sangat penting,dan memberikan hal positif sebagai
edukasi ekowisata.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
1.1 Sumber Daya Alam
Teluk Biru Banyuwangi
memiliki Sumber daya Alam seperti keindahan terumbu karang yang beragam dilihat
dari sumber daya alam yang dimiliki sangat Penting untuk melakukan
perlindungan, penjagaan, pengawasan dan pelestarian sumber daya alam yang
merupakan tanggung jawab kita semua sebagai generasi muda Indonesia. mengingat Sumber
daya alam (SDA) memiliki peran dan fungsi penting secara ekologis dan ekonomi
bagi kehidupan masyarakat.
1.2 Kualitas Hidup
1.2.1
Keterpaduan Dalam
Komunitas
Kawasan
teluk banyu biru merupakan kawasan konservasi berbasis komunitas, komunitas
tersebut adalah Pokmaswas gemuruh yang merupakan lembaga masyarakat, gabungan
dari 6 kelompok Nelayan dan Pemuda Muncar Banyuwangi.
Komunitas
Gemuruh memiliki berbagai aktivitas yang patut untuk di apresiasi. Aktivitas
yang umumnya dilakukan oleh komunitas ini antara lain;
1. Transplatasi Terumbu Karang
2. Penanaman Pohon Mangrove
3. Penambahan “Fish Apartment”
4. dan aktivitas sosial lainnya.
1.2.2 Dampak Sosial Negatif
Pokmaswas
Teluk Biru gemuruh menerapkan sistem
Buka Tutup untuk umum, pada bulan Mei s/d Agustus memasuki kondisi musim angin
timur dengan ketinggian gelombang bisa mencapai 3,6 meter. Dengan adanya buka
tutup untuk umum keselamatan bersama menjadi pertimbangan utama, selain menjaga
keselamatan, juga kejernihan perairan di Teluk Banyu Biru sangat keruh dengan
jarak pandang max.1 meter.
2.
Saran
2.1 Sumber Daya Alam
Saran kelompok kami
untuk sumber daya alam yang ada di Teluk Biru, untuk
masyarakat sekitar dan juga wisatawan yang berkunjung agar selalu menjaga
keindahan sumber daya alam yang ada. Apabila kita tidak bisa
menanam atau memberikan sesuatu setidaknya jangan merusak dan mengotorinya. Adanya kesadaran dari hati agar tidak melakukan
pengeboman di bawah laut yang dapat merusak keindahan bawah laut.
2.2 Kulitas
Hidup
2.2.1
Keterpaduan dalam
Komunitas
Saran kelompok kami untuk
Keterpaduan dalam Komunitas, agar seluruh anggota dari Pokmaswas gemuruh yang
merupakan lembaga masyarakat melakukan kegiatan pengawasan secara ketat,
penanaman secara rutin, pemeliharan, dll secara berkelanjutan dan dalam jangka
waktu yang panjang.
2.2.2
Dampak Sosial Negatif
Dengan diadakannya buka tutup pada
bulan Mei-Agustus Saran kelompok kami untuk Dampak Sosial Negatif yang ada pada
Teluk Biru ini, diadaknnya Petualangan
sambil melestarikan kebersihan pantai, mengadakan simulasi cara pelestarian
terumbu karang di teluk biru.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar